Minggu, 30 Juni 2013

Pakaian Dalam Berlistrik Untuk Melindungi Wanita

Kasus pemerkosaan menjadi ancaman tersendiri bagi kaum hawa. Hal itu menjadi penghalang bagi wanita untuk dapat bepergian dan beraktivitas di luar ruangan. Tindak kejahatan pemerkosaan terjadi secara meluas di berbagai negara. Bahkan, terdapat kecenderungan kasus pemerkosaan semakin meningkat dari tahun ke tahun.

Fakta tersebut memicu kesadaran dan kreativitas tiga orang mahasiswa teknik di negara bagian Chennai, India. Dengan imajinasi dan kreativitas yang mereka miliki, Rimpi Tripathi, Niladri Basubal, dan Manisa Mohan mampu menciptakan sebuah pakaian dalam berbentuk baju tidur yang mengandung listrik berdaya 3.800 kilovolt.


Seperti dilansir The Daily Beast beberapa waktu lalu, pakaian dalam yang diberi nama Society Harnessing Equipment (SHE) ini dirancang dapat memberikan sengatan listrik kepada pelaku perkosaan sebanyak 82 kali, untuk memastikan pelaku menghentikan aksinya. Listrik yang digunakan berasal dari kawat yang terletak di sekitar buah dada, terhubung dengan sebuah sirkuit elektrik dengan bahan tenaga dari baterai.
Terdapat alasan tertentu mengapa kawat yang mengalirkan listrik ditempatkan di sekitar area buah dada. Ini karena kebanyakan pelaku akan memegang buah dada pertama kali sebelum menjalankan aksi pemerkosaan.

Selain itu, pakaian dalam yang mereka ciptakan dilengkapi dengan pemancar sinyal Global Positioning System (GPS) serta dilengkapi alat penghubung ke nomor ponsel tertentu. Sehingga, jika terjadi pemerkosaan, kedua alat ini akan segera mengirimkan sinyal ke alat komunikasi milik polisi.

"Kami ingin memberikan solusi, sebuah solusi instan, dan hukuman di tempat, agar hal ini dapat mencegah orang yang mencoba memerkosa perempuan, memberikannya kejutan dan membuatnya takut. Diharapkan ia tidak akan pernah lagi bermimpi memerkosa atau memegang perempuan dengan niat jahat," ujar Rimpi Tripathi.

Para pencipta SHE kini tengah berusaha untuk membuat agar sirkuit dapat tahan air. Selain itu, mereka tengah mengembangkan agar sinyal dari pemancar dapat terhubung ke ponsel melalui jaringan bluetooth.

Namun demikian, salah satu pencipta, Manisa Mohan mengatakan, mereka tidak dapat menunjukkan prototipe aslinya. Mereka baru akan menunjukkan prototipe yang dimaksud setelah adanya persetujuan mengenai hak paten.

SHE merupakan pakaian dalam yang terinspirasi dari kasus tindak pemerkosaan yang dialami seorang gadis berusia 23 tahun saat berada di dalam bus. Sang gadis kemudian meninggal setelah menjalani perawatan di sebuah rumah sakit di Singapura.

Kasus itu memicu demonstrasi besar-besaran di India. Para demonstran menilai negara tidak menegakkan Undang-undang (UU) perlindungan terhadap wanita, padahal telah disusun secara komprehensif (http://www.bbc.co.uk/news/business-22110443).


Tidak ada komentar:

Posting Komentar