1. Mary
Barra
Wanita kelahiran 24 Desember 1961 ini menduduki posisi
pertama dalam daftar Most Powerful Women versi majalah Fortune. Mary Teresa
Barra merupakan Chief Executive Officer General Motors. Jabatan itu telah
dipegangnya sejak 15 Januari 2014 lalu.
Sebelum menduduki posisinya saat ini, Mary awalnya menjabat sebagai Executive Vice President of Global Product Development, Purchasing and Supply Chain di General Motors. Karena dianggap sangat menginspirasi, wajah Mary sempat muncul di sampul majalah Time edisi 100 Most Influential People in the World.
2. Indra
Nooyi
Inovasi yang dilakukan oleh Indra Nooyi adalah
melunasi utang PepsiCo, yang telah meningkatkan pengeluaran R&D hingga 25%
sejak tahun 2011. Produk yang diluncurkan dalam tiga tahun terakhir ini telah
mencapai 9% dari pendapatan PepsiCo, yang mencapai USD 66,4 miliar (Rp 796 T)
pada tahun 2013.
Pada tahun 2013, sembilan produk PepsiCo masuk daftar 50
produk makanan dan minuman terlaris di Amerika. Pada bulan Juli kemarin,
PepsiCo menaikkan proyeksi pertumbuhan laba mereka untuk tahun ini.
3. Ginni
Rometty
Ginni juga telah menandatangani kerja sama yang strategis, seperti kesepakatan dengan Apple untuk menyediakan layanan IBM pada platform iOS, dan pada bulan Oktober, IBM akan menggerakkan kelompok bisnis Watson yang baru dibentuk ke gedung baru di pusat kota Manhattan. Dia juga berjanji akan menginvestasikan USD 1 miliar (Rp 11,9 T) pada pengembangan dan komersialisasi sistem komputasi kognitif.
4. Marillyn
Hewson
Wanita kelahiran 1954 ini bernama Marillyn A. Hewson.
Marillyn lahir di Junction City, Kansas. Dia memperoleh gelar sarjana sains
dalam administrasi bisnis dan gelar magister di bidang ekonomi dari Universitas
Alabama. Dia juga sempat mengikuti program pengembangan eksekutif di Columbia
Business School dan Harvard Business School.
Marillyn berhasil membukukan laba operasi dan pendapatan per saham pada tahun 2013, di tahun pertamanya sebagai CEO dari kontraktor pertahanan terbesar di dunia. Meskipun Lockheed Martin mengalami penurunan pendapatan sebesar 4%, USD 45,4 miliar atau sekitar Rp 544 T. Sekarang, dia sedang sibuk mencari industri seperti energi yang terbarukan untuk pelanggan barunya.
5. Ellen
Kullman
Harga saham DuPont telah mengalami kemerosotan selama 10
tahun, ketika Ellen Kullman mengambil alih perusahaan tersebut pada tahun 2009.
Kemudian dia bekerja keras untuk mengangkat perusahaan - yang telah berusia 212
tahun - itu ke area margin yang lebih tinggi seperti gizi, bahan canggih, dan
biosains.
Dia menjual unit cat mobil di tahun 2013 dan akan fokus pada
kinerja bahan kimia seperti Teflon dan Freon tahun depan. Investor DuPont terus
berkembang dan selama karirnya, dia berhasil membuat kapitalisasi pasar DuPont
menjadi lebih dari dua kali lipat.
6. Abigail
Johnson
Fidelity adalah perusahaan reksa dana terbesar kedua di
Amerika, dengan aset mencapai USD (Rp 55.306 T) tahun lalu - naik 19% dari
tahun sebelumnya. Wanita bernama lengkap Abigail Pierrepont (Abby) Johnson ini
telah menjadi presiden Fidelity sejak tahun 2012. Fidelity sendiri didirikan
oleh kakek Abby, Edward C. Johnson II dan ayahnya Edward C. (Ned) Johnson III.
7. Meg
Whitman
Pada Januari 2011, Meg Whitman resmi bergabung dengan dewan
direksi Hewlett-Packard, dan tak lama setelahnya pada 22 September 2011, dia
diangkat menjadi CEO HP. Pada kuartal ketiga tahun 2014, penjualan HP naik
untuk pertama kalinya selama lebih dari tiga tahun. Tetapi pada tahun 2013,
pendapatan HP turun jadi 6,7% menjadi USD (Rp 1.343 T).
Selain memperbaharui fokus HP pada Penelitian & Pengembangan divisi HP, keputusan besar Meg Whitman selama tahun pertamanya sebagai CEO adalah mempertahankan dan membawa kembali komitmen perusahaan untuk bisnis PC.
Selain memperbaharui fokus HP pada Penelitian & Pengembangan divisi HP, keputusan besar Meg Whitman selama tahun pertamanya sebagai CEO adalah mempertahankan dan membawa kembali komitmen perusahaan untuk bisnis PC.
8. Sheryl
Sandberg
Tahun lalu, Sheryl Sandberg berhasil menjual bukunya yang
berjudul Lean In. Di bawah pengawasannya, laba Facebook tahun 2013 melonjak hingga 2.730%,
terutama karena peningkatan pendapatan dari iklan mobile. Facebook juga mengumumkan penawaran besar pada
awal 2014 untuk mengakuisisi Oculus VR dengan dana lebih dari USD 2 miliar (Rp
23,9 T) dan WhatsApp sebesar USD 19 miliar (Rp 227 T).
9. Irene
Rosenfeld
Mondelez Internasional adalah sebuah perusahaan makanan
ringan global yang mendapat keuntungan 28% pada tahun 2013. Namun, Irene
Rosenfeld harus menghadapi pengeluaran konsumen yang lemah dan tekanan dari
pemegang saham Nelson Peltz. Wanita kelahiran 3 Mei 1953 ini pun berencana
untuk memotong USD 1,5 miliar (Rp 17,9 T) dari anggaran Mondelez Internasional
selama empat tahun ke depan.
Irene sendiri dikenal sebagai salah satu anggota dari
Economic Club of Chicago. Dia juga pernah menjabat sebagai direksi untuk
Grocery Manufacturers Association and the Cornell University Board of Trustees.
10. Phebe
Novakovic
Selain dikenal sebagai pengusaha sukses, Phebe Novakovic juga
merupakan mantan perwira intelijen. Dia kini menjabat sebagai Chairman and
Chief Executive Officer dari General Dynamics. Majalah Forbes bahkan
menyebutnya sebagai wanita paling berpengaruh ke-65 di dunia pada 2014 lalu.
Inilah sepuluh wanita paling berpengaruh di dunia versi
majalah Fortune. Mereka berhasil menunjukkan kepada dunia bahwa wanita juga
bisa menjadi pemimpin.
http://www.merdeka.com/gaya/part-1-10-wanita-paling-berpengaruh-di-dunia-tahun-2015/mary-barra.html
http://www.merdeka.com/gaya/part-2-10-wanita-paling-berpengaruh-di-dunia-tahun-2015/abigail-johnson.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar